Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

PJ. Bupati Kupang dan Ketua Sinode GMIT Resmikan dan Thabiskan Gedung Gereja Paulus Oepoli

Avatar photo
Foto. PJ. Bupati Kupang dan Ketua Sinode GMIT Resmikan dan Thabiskan Gedung Gereja Paulus Oepoli.
Foto. PJ. Bupati Kupang dan Ketua Sinode GMIT Resmikan dan Thabiskan Gedung Gereja Paulus Oepoli.

Oelamasi, KBC –Mimpi lama dari warga Jemaat Paulus Oepoli untuk memiliki gedung Gereja yang representatif akhirnya bisa terealisasi, setelah Penjabat Bupati Kupang Alexon Lumba bersama Ketua Sinode GMIT Pendeta Samuel Pandie, Minggu (20/10), meresmikan dan mentahbiskan Gedung Gereja Paulus Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur.

Peresmian dan Penthabisan Gedung Gereja Paulus Oepoli ditandai dengan pembukaan selubung papan nama Gereja, penandatanganan prasasti, pengguntingan pita, dan Penthabisan oleh Ketua Sinode GMIT sekaligus dirangkai dengan perayaan HUT Gereja Paulus Oepoli yang ke- 50.

Alexon Lumba dalam sambutannya mengatakan, pesan simbolis dari suatu pembangunan gedung Gereja adalah kebersamaan dan persaudaraan, karena suatu gedung Gereja tentu tidak bisa dibangun sendiri, tapi dibangun atas dasar persekutuan dan kebersamaan.

Baca Juga:  Peringati HUT ke 78, Yon Arhanud 9 Gelar Penanaman Pohon Bersama Pemkab dan DPRD Kabupaten Kupang

Untuk itu Alexon Lumba meninta agar persaudaraan dan persekutuan yang sudah terbangun tersebut bisa dieratkan, karena tanpa persekutuan dan persaudaraan, segala sesuatunya akan sia-sia.

“Dengan adanya gedung kebaktian baru ini, maka harus ada semangat baru, ada tekad dan komitmen baru, untuk membangun Jemaat diberbagai aspek.

Jemaat Paulus Oepoli juga adalah masyarakat Kabupaten Kupang, yang memiliki tanggung jawab untuk membangun masyarakat disekitarnya”, ujar Alexon Lumba.

Alexon Lumba juga mengingatkan warga Jemaat Paulus Oepoli untuk terus berupaya meningkatkan ketahanan ekonomi, menciptakan harmoni sosial, mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan yang berkualitas, dan membentuk karakter dan moral Jemaat yang tangguh, ditengah-tengah zaman yang penuh dengan kompetisi dan dinamika yang bergerak sangat cepat ini.

Baca Juga:  Jaga Kelestarian Sumber Mata Air, Penjabat Bupati Kupang Ajak Masyarakat Tanam Pohon

“Pemerintah dan Gereja memiliki peran yang berbeda, namun kita tetap satu didalam Kristus dan harus saling melengkapi, seperti dua sisi yang saling melengkapi dalam mengupayakan kemajuan Jemaat yang adalah bagian dari masyarakat”, tegas Alexon Lumba.

Sementara itu Pendeta Samuel Pandie dalam Suara Gembalanya mengatakan, Kristus haruslah tetap menjadi inti dari Gereja, bukanlah gedung Gereja yang megah, ataupun Pendeta maupun Jemaat.


Powered By NusaCloudHost