Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Malam Penutupan Festival Fronteira 2024, Pemkab Kupang Beri Sejumlah Cendera Mata Kepada Pemerintah RDTL

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki
Foto. Malam Penutupan Festival Fronteira 2024, Pemkab Kupang Beri Sejumlah Cendera Mata Kepada Pemerintah RDTL.
Foto. Malam Penutupan Festival Fronteira 2024, Pemkab Kupang Beri Sejumlah Cendera Mata Kepada Pemerintah RDTL.

Dili, KBCFestival Fronteira 2024 yang berlangsung selama 5 hari di lapangan Kampung Oébau, Desa Costa, Kecamatan Pante Macassar Oe-Cuse, telah sukses di gelar oleh pemerintah RDTL.

Festival yang diselenggarakan oleh pemerintah RDTL melalui Kementerian Pendidikan Pemuda, Olahraga dan Budaya itu melibatkan indonesia dalam hal ini Pemerintah Provinsi NTT, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTU, Malaka dan Kabupaten Belu.

Acara yang berlangsung sejak tanggal 14 – 18 Oktober 2024 ini mengusung tema “Pertukaran Budaya Dalam Memperkuat Rekonsiliasi.”

Presiden Otoritas Daerah Administratif Khusus Oe-cuse Ambeno, Rogerio Tiago Lobato, dalam penutupannya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dalam hal ini Pemerintah Provinsi NTT, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTU, Belu dan Kabupaten Malaka yang telah turut ambil bagian dalam Festival Perbatasan ini.

“Pemerintah RDTL membuat Festival ini dalam rangka memperkuat rekonsiliasi persahabatan, budaya dan menjalin kekerabatan.

Baca Juga:  Pemerintah Kabupaten Kupang Raih Predikat Cukup Informatif dalam Keterbukaan Informasi Publik

Kita semua mendiami Pulau Timor baik itu, Timor – Leste dan Pulau Timor yaitu NTT, kita satu pulau yang hanya dipisahkan oleh garis batas negara,” kata Rogerio Tiago Lobato.

Lebih lanjut dikatakan Rogerio Tiago Lobato, bahwa festival Frontera ini akan dilakukan setiap tahun.

Dalam ajang Festival Frontiera ini mempunyai hubungan langsung dengan negara tetangga yang sama yaitu Timor Barat dalam hal ini NTT yang memiliki historis budaya yang sama.

“Festival ini juga memiliki nilai – nilai utama, tradisi budaya bagi sesama masyarakat di Pulau Timor yang masih memilik kesamaan budaya dan adat istiadat.

Dengan demikian festival ini akan kita terus lakukan setiap tahun untuk mempererat persaudaraan, persahabatan dan nilai – nilai kemanusian dan budaya yang dimiliki Timor – Leste dan NTT untuk terus di kembangkan,”pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut Rogerio Tiago Lobato, mengajak para generasi muda untuk terus memperkuat nilai – nilai kemanusian dan saling menghormati satu sama lain.

Baca Juga:  Pemerintah Kabupaten Kupang Gelar Pelatihan Peningkatan Pemahaman Perkoperasian Bagi Pengurus Koperasi

“Kita ingin mempererat nilai kemanusian untuk memperkuat rekonsiliasi dengan penuh rasa hormat kami kepada para pejuang perang,”ungkapnya.

Ia juga menyampaikan ribuan terima kasih kepada pemerintah NTT yang Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTU, Malaka Kabupaten Belu yang telah hadir dan menyambut undangan dari Negara Timor – Leste.

“Bentuk partisipasi dari tamu NTT ini menunjukkan niat baik dari negara Indonesia dan juga negara Timor – Leste.

Partisipasi delegasi warga negara Indonesia kelahiran Timor – Leste disini juga menunjukan niat mulia untuk kita membahas rekonsiliasi yang telah dicanangkan oleh para pendiri negar Timor – Leste.

Ribuan terima kasih kepada pemerintah Timor – Leste yang telah mencanangkan perawatan budaya, merawat ingatan masa lalu menjadi sebuah program utama.


Powered By NusaCloudHost