Dili, KBC — Tari Nusa Sepe dari Kota Kupang memang memiliki daya tarik yang luar biasa hingga mampu memukau para penonton di ajang Festival Fronteira 2024 di Timor – Leste.
Tarian dengan gerakan-gerakan dinamis dan penuh semangat yang mencerminkan budaya dan kearifan lokal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Tari yang tampilkan oleh sanggar budaya Jemmy – Dancer academy
tak hanya menampilkan keindahan gerak, tetapi juga menghadirkan nilai-nilai seni yang sarat dengan makna.
Kombinasi antara alunan musik sepe, kostum khas, serta keterampilan para penari menjadikan Tari Nusa Sepe mampu mencuri perhatian dan bahkan menghipnotis ribuan mata penonton di lapangan Teritorial Oébau, Desa Costa, Kecamatan Pante Macassar, Timor Leste.
Penampilan Tari Nusa Sepe di Timor Leste tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan seni, tetapi juga sebagai jembatan diplomasi budaya antara dua negara yang memiliki ikatan historis dan budaya yang kuat.
Dalam narasi yang sampaikan oleh Nikolaus Boling Ola, mengisahkan tentang bunga sepe berkembang di Kota Kupang yang diibaratkan seorang gadis yang cantik.
Kemudian, datang seorang pria dan sangat tertarik dengan kecantikan gadis tersebut. Dan kemana pria itu pergi selalu ingat gadis tersebut dan pulang ke kota kupang.
Hal ini ditandai dengan setiap kali bunga sepe mekar memberikan isyarat atau simbol yaitu “Sepe Panggil Pulang ke Kota Kupang.” Yang mekarnya di setiap bulan November.
Mewakili Pj. Wali Kota Kupang, Linus Lusi, Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Josefina M. D. Gheta, Selasa (15/10) malam di Oecusse mengakui, bahwa saat ini pemerintah Kota Kupang tengah gencar mempromosikan motif sepe.
Di tahun 2022 lalu pemerintah Kota Kupang telah launching motif tenunan sepe dan tenunnya ada. Dan tariannya juga menggambarkan gerakan motif sepe.
“Selain motif dan gerakan tari motif nusa sepe, Kota Kupang juga dihiasi dengan ornamen – ornamen motif sepe di sepanjang jalan protokol,” ungkap Josefina Gheta.
Ia mengatakan, motif sepe ini memberi isyarat memanggil pulang warga kupang di daerah rantauan untuk kembali ke Kota Kupang.
“Apalagi mekarnya bunga sepe dengan warna merah merona di bulan Oktober – Desember. Ini memberikan tanda untuk pulang merayakan Natal dan Tahun Barat di Kota Kupang,” bebernya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.