Kupang, KBC — Calon Gubernur NTT nomor urut satu, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengusung konsep membangun dari desa.
Desa adalah basis penghidupan dan kehidupan masyarakat yang menjadi ujung tombak kemajuan suatu daerah.
“Pembangunan NTT harus dimulai dari desa. Desa menjadi sumber atau kantong kemiskinan di NTT. Karena itu, kalau ingin mengeluarkan NTT dari kemiskinan, bangun desanya,” ujar Ansy Lema di Maumere, Senin (14/10).
Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini mengatakan, mayoritas kemiskinan NTT adalah kemiskinan perdesaan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan NTT pada Maret 2024 tercatat 19,48% atau sebanyak 1,128 juta orang miskin hidup di provinsi dengan jumlah penduduk 5,656 juta orang ini.
NTT menempati urutan keempat provinsi termiskin di Indonesia setelah Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Barat.
Jika dibedah lebih jauh, kemiskinan perdesaan di NTT tercatat mencapai 995.960 orang atau 23,41%.
Sementara, kemiskinan perkotaan tercatat sebesar 131.610 orang atau 8,57%. Artinya, kemiskinan NTT adalah kemiskinan masyarakat desa.
“Siapa yang miskin di desa? Mereka adalah para petani, peternak, dan nelayan. Mereka inilah yang harus saya bantu dan perjuangkan untuk perbaikan kesejahteraan hidupnya,” terang Mantan Juru Bicara Ahok ini.
Menurut dirinya, berbagai permasalahan di NTT mulai dari kemiskinan, stunting atau gizi buruk, jalan rusak, air bersih, hingga Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terjadi di desa.
Persoalan-persoalan krusial tersebut terjadi karena minimnya program-program pemberdayaan masyarakat yang mendorong peningkatan ekonomi desa.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.