Oelamasi, KBC — Salah satu agenda dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada implementasi kurikulum merdeka di sekolah adalah tema “Suara Demokrasi”.
Suara demokrasi dalam kegiatan implementasi P5 dimaksudkan untuk mengajarkan siswa-siswi agar mampu merefleksikan makna dan memahami implementasi demokrasi dalam lingkup organisasi sekolah maupun kondisi sebenarnya di lingkungan masyarakat atau dunia kerja.
Uniknya pelaksanaan P5 di SMAN 1 Amarasi Barat, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur dengan tema “Suara Demokrasi” menghadirkan 2 orang jurnalis sebagai narasumber,” Sabtu (12/10) pagi.
Materi P5 berlangsung hampir 3 jam lebih dari rencana awal 2 jam. Materi pertama dibawakan oleh Wartawan Pos Kupang, Rian Tapehen dengan topik teknik menulis berita dilingkup sekolah.
Sementara materi kedua oleh Makson Saubaki dari media online Kupangberita.com dengan topik menulis berita dengan rumus 5W 1H.
Tampak siswa – siswa kelas XI dan XII sangat antusias dan semangat menyimak materi yang disajikan oleh ke 2 narasumber.
Dalam sesi diskusi para siswa – siswi tersebut ramai bertanya bak seorang jurnalis atau pemburu berita yang siap tayangkan berita kepada pembaca.
Sesi diskusipun berlanjut dari dalam kelas hingga luar kelas (saat jam istirahat). Tampak para siswa – siswi tersebut punya animo untuk menghasilkan sebuah berita dengan memenuhi element 5W 1H terkait kegiatan di sekolah.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Amarasi Barat, Thomas Doni, S.Pd.,MM usai kegiatan mengungkapkan bahwa pada prinsipnya kami dari sekolah dalam berbagai kegiatan apapun siap bermitra dengan lembaga – lembaga di luar sekolah yang ada hubungan dengan kurikulum dan program sekolah.
“Tujuan kami mengundang media atau jurnalis karena kegiatannya berkaitan dengan tema projek Profil Pelajar Pancasila tentang suara demokrasi,” ungkapnya.
Dijelaskan Thomas Doni, siswa – siswi diajak untuk bagaimana mereka bisa mengunakan suara mereka, pikiran dan mindset mereka agar dapat dituangkan dan dikomunikasikan kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan.
Terkait informasi lisan bisa dilakukan antara siswa, siswa dengan guru, antara lingkungan sekitarnya orang tua dan masyarakat.
Namun, terkait apa yang mereka pikirkan dalam benak mereka dan tuangkan dalam sebuah tulisan hasilnya tidak hanya sebuah tulisan, tetapi dapat menarik orang untuk membaca dan memberikan keyakinan bahwa informasi yang ditulis dalam bentuk berita itu sesuai fakta yang terjadi.
“Oleh karena itu, untuk menghasilkan sebuah berita yang memenuhi semua element berita dan menyakinkan orang lain kita butuh narasumber yang punya kemampuan dalam menulis berita,”jelas Thomas Doni.
Lebih lanjut ia mengatakan, hari ini dari media online Kupangberita.com dan Pos Kupang hadir dan sudah membantu kami dalam kegiatan Projek Pelajar Pancasila tentang suara demokrasi.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.