Oelamasi, KBC — Penjabat Bupati Kupang, Alexon Lumba menghadiri dan tandatangani batu prasasti peresmian gedung Gereja Jemaat Rehobot Oli’o, Klasis Kupang Timur, Rabu (02/10).
Prosesi peresmian diawali dengan pembukaan kain selubung papan nama gereja secara bersama oleh Pj. Bupati Kupang, Alexon Lumba dan Ketua Sinode GMIT, Pendeta Samuel Pandie, S.Th.
Selanjutnya dilanjutkan ibadah bersama yang dipimpin oleh Ketua Sinode GMIT, Pendeta Samuel Pandie, S.Th.
Usai ibadah, Alexon Lumba dalam sambutannya mengungkapkan bahwa berhasilnya penyelesaian pembagunan gereja dan diresmikan hari ini, tentunya didasari oleh iman dan persaudaraan.
“Rumah ibadah ini, tidak dibangun seorang diri, tapi dibangun atas persekutuan dan kebersamaan iman, saling peduli dan saling menanggung beban seluruh jemaat,” ungkap Alexon.
Dalam kesempatan tersebut Alexon Lumba menitipkan beberapa hal penting kepada jemaat antara lain:
- Terus membangun persaudaraan dan persekutuan dalam iman.
- Dengan adanya gedung kebaktian yang baru ini, saya percaya ada semangat baru, tekad dan komitmen baru untuk terus membangun jemaat di berbagai lini kehidupan.
- Tetap tingkatkan ketahanan ekonomi, memberdayakan jemaat, ciptakan iklim sosial, kembangkan SDM melalui pendidikan yang berkualitas.
- Mari bersama pemerintah Kabupaten Kupang terus berkolaborasi membangun kesejahteraan sebagaimana dalam Ibrani 10 : 24.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia pembagunan, jemaat dan seluruh pihak yang telah terlibat dalam pembagunan gedung gereja Jemaat Rehobot Oli’o,”pungkasnya.
Lebih lanjut Alexon menyampaikan permohonan maaf, apabila dalam proses pembagunan gedung gereja ini keterlibatan pemerintah Kabupaten sangat minim dalam memberikan sumbangan.
“Kita tau, kondisi keuangan di Kabupaten Kupang masih perlu kita benahi. Kontribusi pemerintah bukan hanya untuk pembangunan rumah ibadah, tetapi masih perlu dibenahi sektor lain yang menjadi PR bagi pemerintah.
Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini saya menyampaikan permohonan maaf,” ungkap Alexon.
Alexon Lumba menyebutkan bahwa kondisi keuangan pemerintah Kabupaten Kupang saat ini masih dibebani dengan angka stunting yang masih tinggi, kemiskinan ekstrim, tingkat pendidikan dan derajat kesehatan yang masih sangat rendah.
“Persoalan ini bukan hanya menjadi beban pemerintah semata. Untuk itu, seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Kupang harus bergandengan tanggan mengatasi persoalan ini,” beber Alexon.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.