Kupang, KBC — Permasalahan air bersih adalah persoalan yang krusial bagi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena itu, Calon Gubernur NTT nomor urut satu (1) Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema akan mengambil langkah terobosan untuk menemui Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk isu air, yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Retno Marsudi akan mulai bekerja sebagai Utusan Khusus untuk air pada tanggal 1 November 2024 mendatang, setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Menteri Luar Negeri RI.
Penunjukan ini merupakan sejarah karena Retno Marsudi adalah orang Indonesia pertama yang menjadi utusan khusus Sekjen PBB.
Tujuan untuk bertemu Retno Marsudi diungkapkan Ansy Lema saat kampanye politiknya bersama masyarakat Kelurahan Naikoten I, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Minggu (29/9) malam.
“Saya akan datang menghadap Ibu Retno. Saya akan membawa persoalan air bersih ini kepada beliau untuk meminta bantuan.
Krisis air bersih di NTT saya coba carikan jalan keluarnya dari berbagai pendekatan,” ujar Ansy.
Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan bahwa salah satu persoalan serius di NTT adalah ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
Provinsi dengan jumlah penduduk mencapai 5,6 juta jiwa ini merupakan salah satu provinsi yang rentan terhadap ancaman kekeringan.
Selain kerusakan ekosistem hutan, kondisi air bersih yang minim di NTT didukung dengan adanya kemarau panjang dan curah hujan rendah.
“Akibatnya, sejumlah wilayah masih sulit untuk mendapatkan akses air bersih. Padahal, air bersih merupakan hal yang mendasar dan merupakan hak seluruh masyarakat,” kata Ansy.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.