Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Gelar Konsultasi Publik, Yayasan ADRA dan Pemerintah Kabupaten Kupang Kolaborasi Hadapi Bencana Kekeringan

Avatar photo
Reporter : Makson Saubaki Editor: Redaktur
Foto. Gelar Konsultasi Publik, Yayasan ADRA dan Pemerintah Kabupaten Kupang Kolaborasi Hadapi Bencana Kekeringan.
Foto. Gelar Konsultasi Publik, Yayasan ADRA dan Pemerintah Kabupaten Kupang Kolaborasi Hadapi Bencana Kekeringan.

Kota Kupang, KupangBerita.com , — Gelar Konsultasi Publik, yayasan ADRA Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Kupang berkolaborasi hadapi bencana kekeringan.

Kegiatan Konsultasi Publik Rencana Kontigensi dan Lokakarya Pembelajaran dan Praktik Baik Pelaksanaan Program Aksi Antisipatif (FFACT) di Kabupaten Kupang, Jumat (21/6) di Hotel Kristal Kota Kupang.

Plt.Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Novita Foenay yang membuka kegiatan ini, pada awal sambutannya menyampaikan terima kasih kepada ADRA yang telah menginisiasi kegiatan ini, sebagai wujud kemitraan yang baik, dalam rangka penanggulangan bencana yang kolaboratif antara pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan.

Baca Juga:  Meriahkan Parade Tenun Sepe, Pj. Wali dan Pj. Ketua Dekranasda Jadi Pasangan Paling Anggun

“Meskipun secara kelembagaan, pemerintah bertanggungjawab terhadap penanggulangan bencana, namun secara kemanusiaan, penanggulangan bencana sebenarnya merupakan panggilan kemanusiaan bagi kita semua, baik itu LSM/NGO, pelaku usaha, akademisi, maupun masyarakat Kabupaten Kupang,”kata Novita.

Novita Foenay menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Kupang dengan dukungan dari Siap Siaga NTT, telah menyediakan rencana kontigensi, yang di dalamnya memuat peran dan fungsi masing-masing pihak, serta sumber daya yang dimiliki, dan skenario yang akan dilakukan dalam menanggulangi bencana.

Tujuannya untuk meminimalisir dampak dan resiko dari bencana yang tidak bisa dihindari.

Baca Juga:  10 Orang Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Otoritas PVMBG Naikan Status ke Level Awas

“Rencana kontigensi tersebut, dapat kita sempurnakan dengan aksi-aksi antisipatif, agar paradigma penanggulangan bencana yang saat ini dilakukan dengan pendekatan responsif, dapat berubah menjadi pendekatan antisipatif,”ucapnya

Novita Foenay berharap kegiatan lokakarya ini hasilkan aksi-aksi antisipatif yang relevan, sesuai potensi dan karakteristik wilayah di Kabupaten Kupang, serta di implementasikan dalam menanggulangi potensi bencana kekeringan yang dipastikan akan dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Kupang dalam beberapa waktu ke depan.


Powered By NusaCloudHost