Oelamasi, Kupangberita.com, —Pemerintah Kabupaten Kupang Merayakan Semarak HUT RI ke-78, dengan menggelar acara khusus. Dalam rangkaian perayaan tersebut, Pemerintah Kabupaten Kupang meluncurkan dua produk beras unggulan yang akan menjadi kebanggaan daerah.
Pendirian produk beras ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani setempat, memperkuat sektor ekonomi masyarakat dalam upaya menekan laju inflasi.
Acara yang dikemas Oleh Dinas Pertanian Tanaman Panggang dan Holtikultura Kabupaten Kupang dirangkai dengan kegiatan lainnya penuh semangat, produk-produk bernama “Beras Opa Taklale” dan “Beras Lahiroi” resmi diperkenalkan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Kupang, Korinus Masneno mengatakan, dua produk beras dan pisang cavendish yang diluncurkan hari ini, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong semangat masyarakat dalam rangka mengembangkan berbagai hasil pertanian.
“Luas areal tanam di Kabupaten Kupang cukup luas, Sumber Daya Alam yang berlimpah, tumbuh kekuatan Sumber Daya Manusia yang tumbuh sebagai petani, peternak dan berkebun sangat melimpah rua di Kabupaten Kupang.
Banyak potensi yang ada. Tetapi, kemampuan kita di dalam mengelola potensi yang ada ini terjadi kesenjangan yang sangat besar,” kata Masneno dalam Sambutannya, Jumat (11/08) di Oelamasi.
Dijelaskan Bupati, kesenjangan yang terjadi ini diakibatkan oleh multi krisis yang berkepanjangan.
Tugas kita bukan untuk merenungkan kesenjangan ini tetapi bagai mana saat ini kita memanfaatkan sisa – sisa potensi yang ada ini dalam pengembangan di bidang pertanian.
“Terbukti hari ini, Kabupaten Kupang mampu bangkit dan memberi motivasi kepada masyarakat dan melaunching beras dengan merek lokal.
Produk beras itu, “Beras Opa Taklale” dan “Beras Lahiroi”. Ke dua produk beras ini hadir sebagai pemberi solusi di dalam menghadapi ketahanan panggang di Kabupaten Kupang dan kota-kota lain di NTT,”ungkap Bupati Kupang.
Terkait kemasan di katakan Bupati, ke depan akan diperbaiki dan menjadi merek untuk dapat di pasarkan di kota – kota lain.
“Perjuangan ini bukan perjuangan yang baru pernah dilakukan. Tetapi perjuangan ini sudah lama kita lakukan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya
Laporkan
Ikuti Kami
Subscribe
