Batakte, Kupangberita.com, — Program pembagunan pekerjaan fisik jalan perkerasan yang menelan anggaran ratusan juta rupiah di Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, mulai dikeluhkan warga karena pekerjaannya diduga dikerjakan asal jadi.
Diketahui, pembagunan pekerjaan tersebut sepanjang 547 M dengan lebar 3 M dan Ketebalan 30 CM yang berlokasi di RT.05 RW.03 Dusun Nait, menelan anggaran Rp246 dari programa dana kelurahan dikerjakan asal jadi.
Tokoh masyarakat Kelurahan Oenesu, Agustinus Bani mengatakan, hasil pekerjaan yang berlokasi di RT.05 RW.03 dikerjakan asal jadi dan diduga tidak sesuai Spec dan RAB.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sungguh disayangkan pembagunan fasilitas untuk kepentingan masyarakat tapi pembangunannya asal jadi, camat juga terkesan membiarkan proses pekerjaannya dan tak pernah mengontrol kegiatan pembangunan itu.
Ironisnya lagi pekerjaan itu dana kelurahan. Tetapi, fakta yang terjadi camat yang ambil alih semua pekerjaan,” Jelas Agustinus Bani, Minggu (06/08) di Oenesu.
Persoalan pengelolaan dana kegiatan ini kami sudah pernah tanyakan kepada Camat Kupang Barat.
“Namun, Jawaban dari camat bahwa kegiatan pekerjaan tersebut menjadi tanggungjawab kecamatan bukan pihak kelurahan.
Kami sangat sesalkan pekerjaan tersebut tidak sesuai rencana awal yang panjangnya harus mencapai 547 meter. Tetapi, realisasi cuman 480 meter,” bebernya.
Senada juga disampaikan oleh Ketua LPM Kelurahan Oenesu, Bertholens Timuli mengatakan, bahwa pekerjaan perkerasan jalan tersebut tidak sesuai volume.
“Faktanya di sepanjang bahu jalan masih ditemukan bolong. Tanpa di tutup dengan sertu.
Selain itu, ada pemasangan gorong-gorong disejumlah titik. Tetapi tidak mengunakan gorong – gorong jalan Bapak Camat turunkan gorong – gorong untuk sumur gali.
Pada saat proses pemadatan mengunakan molen gorong – gorong disejumlah titik hancur. Kemudian camat mengantikan dengan pipa plastik ukuran 3 dim.
Sampai dengan hari ini juga pipa plastik itu tidak digunakan. Karena masyarakat menuntut pipa besi medium A,”katanya.
“Pengunaan batu pada bahu jalan dan disejumlah titik badan jalan tidak mengunakan batu karang seperti yang tertuang dalam RAB.
Tetapi mengunakan batu putih dari hasil bongkahan bahan sertu tanah putih,”bebernya.
Dilanjutkan Timuli, Pernyataan bapak Camat pada pemberitaan kemarin bahwa dana kegiatan tersebut DPAnya sudah kembali ke kecamatan.
“Kenapa ini tidak disosialisasikan kepada kami. Kami ini orang awam jadi kami perlu mengetahui hal itu, bukan kerja diam – diam.
Sudah ada masalah baru bilang ini dana kelurahan tetapi pengelolaannya oleh pihak kecamatan,”sesal Timuli.
Di tempat terpisah Camat Kupang Kupang Barat, Yusak Ulin yang dikonfirmasi media mengatakan, perkejaan tersebut sudah selesai dan mencapai volume sesuai rencana.
Pekerjaan tersebut juga dikerjakan oleh masyarakat setempat yang juga sebagai pemanfaat langsung dari jalan tersebut.
Halaman : 1 2 Selanjutnya