Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Daerah  

Heboh! Diduga Virus Rabies, Warga di Kupang Bantai Sejumlah Ekor Anjing

Avatar photo
Foto. Heboh! Diduga Virus Rabies, Warga di Kupang Bantai Sejumlah Ekor Anjing.
Foto. Heboh! Diduga Virus Rabies, Warga di Kupang Bantai Sejumlah Ekor Anjing.

Tarus, Kupangberita.com, — Warga Kabupaten Kupang, Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah dihebohkan dengan terjadi gejala aneh pada sejumlah ternak anjing peliharaan mereka.

Warga RT.15 RW.05 Kelurahan Tarus mengira gejala tersebut merupakan gejala awal penyakit anjing gila atau rabies.

Takut akan berdampak dan jatuhnya korban jiwa. Warga di lokasi tersebut membantai 5 ekor anjing peliharaan seketika.

Marten Tode, Warga RT.15 RW.05 mengisahkan, bahwa gejala awal 3 ekor anjin peliharaannya mengeluarkan air liur, gertakan gigi, telinga berdiri dan dan terkesan mau menyerang orang.

“Saya orang awam, tidak tahu gejala awal anjing gila itu seperti apa. Tetapi, ada informasi bahwa penyakit anjing gila sudah ada di Kota Kupang.

Sebelumnya 3 ekor anjing saya aman – aman saja dan tidak ada tanda-tanda khusus. Tetapi sore harinya diberi makan tidak mau makan.

Bahkan kelihatan mau menyerang kami dan bereaksi mengigit apa saja yang ada disekitarnya.

Takut berbahaya hingga jatuhnya korban jiwa saya pukul kasih mati,”ungkap Marthen Tode, Selasa (08/08) malam di Osilao.

Baca Juga:  Calon Gubernur NTT, Yohanis Fransiskus Lema Nostalgia Kota Reinha Larantuka

Senada juga dikisahkan oleh Ketua RT.15, Yahya Nikanor Tode, bahwa 2 ekor anjing peliharaannya juga mengalami hal yang sama.

“Saya heran anjing peliharaan ini setiap hari berada di dalam rumah. Tiba – tiba mereka keluar dan bersembunyi di semak belukar.

Mendapati mereka di semak belukar. Saya ikat bawah pulang ke rumah, namun 1 jam kemudian 2 ekor anjing ini terkesan mau menyerang orang.

Saya takut karena sesuai informasi apabila tergigit anjing rabies akan menyebabkan kematian.

Takut adanya korban jiwa dan ada banyak anak kecil sering main ke rumah saya bantai anjing tersebut,”ungkap Yahya Tode.

Atas kejadian tersebut membuat Tim Dokter Hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Kupang besama Pos Keswan Kecamatan Kupang Tengah turun tangan.

Tim dokter mendapati 3 ekor anjing yang baru dibantai oleh pemiliknya, sementara 2 ekor ekor lain telah dikubur pemiliknya.

Sesuai informasi dari para pemilik anjing, drh. Yos Paulus mencoba memberikan pemahaman terkait gejala awal anjing rabies .

Dijelaskan Yos Paulus, bahwa gejala klinis penyakit Rabies pada hewan adalah menyerang dan menggigit apa saja yang bergerak, lari tanpa tujuan, bersembunyi di tempat gelap, takut cahaya , tidak mampu menelan, mulut terbuka, air liur berlebihan, kejang-kejang disusul kelumpuhan, biasanya anjing mati dalam 4 – 7 hari setelah muncul gejala.

Baca Juga:  Ada Apa? Satgas Pamtas Arhanud 15 Semarang dan Polsek Amfoang Timur Lakukan Patroli Gabungan di Tapal Batas RI RDTL

“Oleh karena itu, kejadian ini, kami belum dapat memastikan apakah terinfeksi rabies atau tidak. Untuk memastikannya harus melalui uji laboratorium di bali.

Untuk memastikan kami mohon izin mengambil sampel 3 dari ekor anjing ini,” ungkap Yos Paulus.

“Hasil uji sampel kami belum dapat pastikan itu kapan. Kerena sampelnya harus dikirim ke Bali. Ditambah biaya pengiriman anggaran dari pemerintah tidak ada.

Biaya pengiriman sampel ini menjadi tanggungjawab kami pribadi dan biaya uji lab itu juga mahal,” kata Yos Paulus.

Berdasarkan Pantauan media Kupang Berita di lokasi kejadian tampak 2 orang tim kesehatan mengambil sampel dengan cara memenggal kepala anjing.

Ke 3 kepala anjing tersebut akan dikirim ke Bali guna uji laboratorium pada bagian dalam otak  (Hipocampus).***


Powered By NusaCloudHost