Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kepala Sekolah, Istri dan Anak Keroyok Rekan Guru, Ini Sikap Kadis P dan K Kabupaten Kupang

Avatar photo
Foto. Guru Korban Pengeroyokan di SDN Oelbeba Anselmus Nalle.
Foto. Guru Korban Pengeroyokan di SDN Oelbeba Anselmus Nalle.

Kupangberita.com — Kepala Sekolah SDN Oelbeba Aleksander Nitti, bersama Istrinya Enarna Manu dan anaknya Eleonora Manu ( guru honorer komite disekolah tersebut), secara bersama – sama mengeroyok sesama rekan guru hingga babak belur pada Selasa (31/05/2022.

Pengeroyokan itu berawal pada saat rapat Evaluasi kegiatan ujian sekolah. “Saya menanyakan terkait panitia ujian SD kelas 6 yang tidak mendapatkan layanan snack dari pihak sekolah.

Spontan, Kepala Sekolah tidak terima langsung pukul saya di bahu kiri belakang, tidak puasa dia ambil kursi pukul saya lagi saya hanya sili dan mendorong kursi hingga kepala sekolah jatuh,” ujar Anselmus Nalle, Minggu ( 05/06/2022) Kepada Kupang Berita di Desa Noelbaki.

“Saat itu juga anak Kepala Sekolah Eleonora Nitti, pukul saya pakai kayu dan teriak maki saya U** T** pukul kasih mati saya punya bapak.

Baca Juga:  Pemerintah Kabupaten Kupang Keluarkan Surat Edaran Cuti Bersama Hari Raya Paskah

Mendengar teriakan Eleonora, istri kepala sekolah datang dengan membawa, sebatang kayu dan batu. Dia secara membabi buta pukul saya. Dengan kedua tanggan saya berusaha melindungi kepala dan wajah saya.

Tak sanggup menahan kesakitan saya berusaha, lari keluar dari ruangan rapat dengan tujuan minta pertolongan. Namun, tak ada satupun warga di sekitar sekolah,”terang Ansel.

“Saat saya lari, Iwan kejar saya sambil lempar pakai batu. Lemparan tersebut kena saya punya paha kanan saat itu saya tidak bisa lari lagi.

Istri Kepala sekolah juga teriak suruh Iwan Pukul kasih mati saya. Saat itu saya dalam kesakitan dan takut datang lagi kepala sekolah memukul saya bertubi – tubi ke wajah saya,”ungkapnya.

“Pengeroyokan tidak berkahir seperti dalam video yang berdurasi 2,39 menit tersebut, dengan penuh kesakitan saya digiring ke ruang perpustakaan.

Baca Juga:  Usai Dilantik Alexon Lumba Langsung Warning ASN di Lingkup Pemkab Kupang, Ini Kata Waket DPRD

Di perpustakan saya mendapatkan pukulan lebih berat. Lebih sakitnya lagi, saya dipukul oleh mantan anak murid saya Goris Tanone sambil dia berkata. Pak Guru U** T** ini hari baru beta pukul lu ( ini hari baru saya pukul kau),”ujarnya.

Tak tahan dengan pukulan yang betubi – tubi dengan sopoyongan saya lari dan panjat pagar sekolah lari menyelamatkan diri di kantor desa.

“Saat itu juga kepala Desa Oebola menyarankan saya untuk membuat laporan polisi. Saat situasi aman saya diantar oleh sekertaris desa dan membuat laporan polisi di polres kupang,”terangnya.

Sampai dengan saat ini korban masih merasakan kesakitan di bagian kepala, wajah, jari tangan kanan bengkak dan kedua pahanya memar biru kehitaman.


Powered By NusaCloudHost