Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Atasi Stunting Pemkab Kupang Gandeng Stakeholders dan TNI/ Polri

Avatar photo
IMG 20220427 WA0021 e1651114264347

Kupangberita.com — Guna menekan angka suting yang terus bertambahPemerintah Kabupaten Kupang gandeng stakeholders dan TNI/Polri melakukan lokakarya multi stakeholder tentang integrasi STRANAS dan RAN PASTI 2021-2024 dalam Perda/Perbub Kabupaten Kupang yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe Rabu (27/04/2022) di Aula Kantor Bupati Kupang.

Pertemuan yang dilakukan secara hybrid dengan pemandu acara Juliandri Seran ini dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Diikuti oleh DCOP Program BISA- Nutrition Internasional Donatus K. Marut beserta Tim, Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto, Dandim 1604/Kpg Letkol Inf. M. Iqbal Lubis, Kepala BKKBN Propinsi NTT Marianuas Mau Kuru, pimpinan OPD terkait Stunting, perwakilan Kemenag Kab. Kupang, perwakilan STIKES Maranatha, perwakilan ketua PKK kab. Kupang dan para peserta.

Wabup Jerry Manafe dalam sambutannya menyatakan bahwa Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa kerjasama tim.

Kegiatan hari ini bertujuan untuk membentuk tim percepatan penurunan stunting di kabupaten Kupang.

Baca Juga:  Siap siap ini Akun SIMPKB yang Akan Diundang PPG Dalam Jabatan 2024

Dirinya menjelaskan bahwa tidak seperti tahun 2021, pada tahun ini, kabupaten Kupang mengalami kenaikan stunting.

Hal ini perlu diperhatikan secara bersama-sama penyebab naiknya angka stunting di kab. Kupang.

“BKKBN tidak mampu bekerja sendiri tanpa dukungan para stakeholder dan para TNI/Polri. Bagi Kadis Kesehatan beserta jajarannya dari dinas sampai ke Pustu harus terus berkolaborasi demi mencegah stunting di kab. Kupang”, ujar Wabup Jerry.

Beliau juga mengapresiasi kerja TNI/Polri dalam hal ini Kapolres Kupang dan Dandim 1604 Kupang yang selalu memiliki kepedulian kepada masyarakat kabupaten Kupang.

“Kiranya kolaborasi bersama TNI/Polri tetap selalu terjalin,”harapnya.

“Dirinya juga mengingatkan agar mengundang para tokoh agama untuk membantu mensosialisasikan persoalan stunting dan anemia pada bumil dan remaja putri lewat rumah ibadah masing-masing.

Lebih lanjut, DCOP Program BISA- Nutrition Internasional Donatus K. Marut dalam paparannya secara virtual mengatakan bahwa selama 2 tahun proyek BISA di kabupaten Kupang sudah menyelesaikan kegiatan peningkatan kapasitas untuk dinas kesehatan, pendidikan, puskesmas dan sekolah-sekolah.

Baca Juga:  Guru, Kepala Sekolah dan Semua Jenjang Harus Wajib Menanggapi Permendikbud Nomor 12 tahun 2024

Program BISA ( Better Investment for Stunting Alleviation) merupakan kolaborasi antara Nutrition International dan Save The Children.

Menurut Marut, dari hasil pantauan tahun lalu, kunjungan pertama ibu hamil di puskesmas sampai Desember 2021 masih di angka 53%.

Ini menjadi tantangan bersama dalam mencegah anemia pada ibu hamil.

Dari data tersebut, kemungkinan besar ibu hamil yang anemia, sudah mengalami anemia sebelum kehamilan terjadi.

Karena itu intervensi sebelum hamil adalah hal yang penting. Terbukti dari kunjungan ke dua dan ke tiga angkanya semakin menurun hingga 15%.

Ini didukung oleh data cakupan ibu hamil. Tidak hanya anemia pada ibu hamil, tapi juga anemia pada remaja putri disekolah yang akan mempengaruhi prestasinya disekolah.


Powered By NusaCloudHost