Kupangberita.com – Yayasan Generasi Literat, bekerjasama dengan Mulya Raya Foundation dan UNDP melibatkan Generasi-Z Kota Kupang mengadakan Training #Sondepakekekerasan di OCD Caffe Lasiana, Kota Kupang, NTT. Sabtu (26/03/22).
Kegiatan bertema tersebut mengangkat tema “Mengenal, mencegah dan Melawan Kekerasan Terhadap perempuan” dengan tagar utama #SondepakeKekerasan.
kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pengertian seks, gender dan budaya patriarki yang menjadi dasar kekerasan terhadap perempuan.
Penanggung jawab kegiatan dari Mulia Raya Foundation, Musdah Mulia dalam sambutanya mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada panitia yang sudah bekerja keras dalam menyiapkan kegiatan ini.
Selain itu, kita tidak bisa menutup kemungkinan bahwa banyak terjadi kekerasan dalam kehidupan sosial kita misalnya dipengaruhi oleh ekonomi, gender maupun hukum yang lemah.
Oleh sebab itu, kita harus menyuarakan keadilan dan mengurangi tindak kekerasan bahkan meniadakannya di kehidupan bermasyarakat,” Ungkap Musdah.
Hal yang sama disampaikan oleh Perwakilan UNDP, Iwan Misthoizaman dalam sambutannya secara daring menyampaikan bahwa tagar
#SondepakeKekerasan yang di gaungkan oleh Generasi-Z Kota Kupang bisa membantu kampanye -kampanye tentang keberagaman, toleransi dan penghapusan kekerasan terhadap kelompok-kelompok rentan yang rantan terhadap kekerasan.
“Semoga tagar #SondepakeKekerasan bisa menembus nasional sehingga ini akan memperkaya kampanye-kampanye tentang keberagaman, toleransi dan penghapusan kekerasan terhadap kelompok rentan dalam hal ini perempuan dan anak,” ungkap Iwan.
Fasilitator Sekaligus CoFounder Generasi Literat, Elita mengatakan Program ini untuk menguatkan kapasitas para Gen-Z.
“Program ini diadakan untuk menguatkan kapasitas para Gen-Z untuk lebih terbuka agar bisa menjadi generasi yang toleran, dan generasi yang tidak suka kekerasan”. Ungkap Eta.
Salah satu peserta kegiatan Literasi Damai Stevani Marantika, sangat mengapresiasi kegiatan ini karena mendapat edukasi yang baik.
“Saya lebih mendapat edukasi yang baik terkait dengan Gender dan Sex dan melalui kegiatan ini kita jadi lebih mengetahui bahwa perempuan itu sebenarnya setara dengan laki-laki”. Ungkap Stevani.
Kegiatan literasi damai ini diikuti oleh 2 Tim Fasilitator dari Generasi Literat, 9 orang panitia lokal dan 40 peserta.**