Tony menjelaskan bahwa beberapa pelaku usaha juga ikut berinvestasi di Desa tersebut misalnya Teddy’s Bar, Hotel Flobamora dan ada juga investor asing yang ikut ambil bagian dalam mendukung usaha pariwisata.
“Kejayaan wisata Uiasa berakhir karena ditutupnya penerbangan langsung Darwin – Kupang.
Dalam sosialisasi program Penanganan COVID 19 melalui revitalisasi desa wisata yang inklusi di Desa Uiasa, ikut hadir Tim GIPI untuk melihat peluang kolaborasi dengan Yayasan Ume Daya Nusantara dan SMK 4 untuk menghidupkan kembali potensi wisata di Desa Uiasa yang sudah mulai redup,” beber Tony.
Pelaksanaan sosialisasi di Desa Uiasa dihadiri sebanyak 34 orang yang berasal dari semua kalangan yaitu perangkat desa, kaum pemuda, kelompok rentan (lansia, pekka,dll), PKK, Ketua RT/RW, kader Posyandu serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Hadir pada pertemuan tersebut juga Ketua IATA Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) NTT, Abed Frans yang memberikan informasi bahwa waktunya Uiasa reborn karena sebentar lagi akan dibuka penerbangan langsung Darwin – Kupang dan berharap kunjungan ke Uiasa di tahun sebelumnya akan kembali seperti semula.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.