Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ansy Lema Ingatkan Kepala BKSDA NTT Jangan Ganggu Cagar Alam Mutis

Avatar photo
Foto. Anggota Komisi IV DPR RI Dapil NTT II dari Fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransikus Lema, saat berada di Gapoktan Manekat Desa Penfui Timur.
Foto. Anggota Komisi IV DPR RI Dapil NTT II dari Fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransikus Lema, saat berada di Gapoktan Manekat Desa Penfui Timur.

Kupangberita.com — Anggota Komisi IV DPR RI Dapil NTT II dari Fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransikus Lema secara tegas mengigatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTT agar tidak menurunkan status Cagar Alam (CA) Mutis TTS Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi Taman Wisata Alam (TWA) atau Taman Nasional.

Ansy Lema, Rabu ( 1/13) di Desa Penfui Timur mengatakan ada rencana dari otoritas BKSDA NTT mau menurunkan status Cagar Alam Mutis (CAM) menjadi Taman Wisata Alam (TWA).

“Saya menanyakan sikap masyarakat adat baik di TTS, TTU dan sebagain di kabupaten kupang pada umumnya menolak. Alasan penolakan itu karena cagar alam mutis merupakan jantungnya peradaban masyarakat timor.

Baca Juga:  Kabar Baik Bagi ASN di Kabupaten Kupang, TPP Akan Dibayar Setiap Bulan

Cagar alam mutis merupakan paru – parunya pulau timor. Selain itu cagar alam muti merupakan identitas dan identitas masyarakat pulau timor dan merupakan pusat konservasi dan sumber air bagi pulau timor,” ujar Ansy Lema.

“Dikuatirkan statusnya di turunkan menjadi status wisata alam akan terjadi penebangan pohon, perombakan floranya hal tersebut akan berdampak pada fauna lainya.

Hal tersebut akan berdampak pada keseimbangan alam dan ekosistem terganggu dan wilayah timor ini akan kehilangan sumber air.

Karena di wilayah mutis itu merupakan titik sumber air terbanyak dan pemasok sumber air tanah bagi pulau timor bahkan disekitar distrik timur leste,” ujar Ansy.

Baca Juga:  Usai Dilantik Alexon Lumba Langsung Warning ASN di Lingkup Pemkab Kupang, Ini Kata Waket DPRD

Ansy menegaskan, bahwa kita sudah sepakat dengan KLHK dan dirjen KSDA untuk tidak di turunkan status ini, bahkan pada saat rapat pada bulan maret itu saya titipkan kain tenun adat dari masyarakat di sana kepada menteri LHK dan dirjen KSDA untuk tidak turunkan status ini.

Aneh tiba – tiba di lapangan ada pergerakan untuk membangun opini dengan alasan bahwa alam mutis ini eksotis, indah panorama alamnya bagus maka perlu dijadikan wisata,” tegas Ansy Lema.


Powered By NusaCloudHost