Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Fenomena Hujan Meteor Akan Hiasi Langit di Bulan Oktober 2021

Avatar photo
Gambar Ilistrasi Tejadi hujan Meteor.
Gambar Ilistrasi Tejadi hujan Meteor.

Kupangberita.com — Di bulan Oktober 2021 ini, akan ada sejumlah fenomena menarik menghiasi langit Indonesia baik di siang maupun malam hari. Empat puncak hujan meteor akan meramaikan pemandangan langit sepanjang bulan Oktober 2021.

Fenomena Langit Oktober 2021 terdapat 9 Puncak Hujan Meteor dari Draconid hingga Orionid yakni :

1. Aphelion Venus : 3 Oktober 2021

Aphelion secara umum adalah konfigurasi ketika planet berada di titik terjauh dari Matahari. Hal ini disebabkan oleh orbit planet yang berbentuk elips dengan Matahari terletak di salah satu dari kedua titik fokus orbit tersebut.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lapan BRIN, Andi Pangerang mengatakan, aphelion Venus terjadi setiap rata-rata 225 hari sekali atau dalam lima tahun terjadi delapan kali.

Aphelion Venus kali ini terjadi pada 3 Oktober 2021 pukul 11.07 WIB, 12.07 Wita, 13.07 WIT dengan jarak 108.942.000 km dari Matahari.

Aphelion Venus sebelumnya sudah terjadi pada 20 Februari 2021 dan akan terjadi kembali pada 15 Mei dan 26 Desember 2022.

Baca Juga:  BMKG: Gerhana Matahari Total Pada Senin 8 April 2024, Ini Daftar Lokasi untuk Bisa Dilihat

2. Konjungsi Solar Mars: 8 Oktober 2021

Fenomena langit kedua yakni konjungsi Solar Mars merupakan konfigurasi ketika Mars, Matahari dan Bumi berada pada satu garis lurus dan Mars terletak sejajar dengan Matahari.

Sayangnya, kata Andi, fenomena yang satu ini tidak bisa dilihat bahkan dengan bantuan alat optik apapun. Sebab, terjadi tepat di siang hari di saat pencahayaan dari Matahari sangat menganggu penglihatan ke arah langit.

3. Puncak hujan meteor Draconid: 8 Oktober 2021

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menambahkan, ada fenomena menarik lainnya yang bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia di bulan Oktober ini. Fenomena tersebut adalah puncak hujan meteor Draconid.

Hujan meteor Draconid adalah hujan meteor yang terkenal dengan variasi intensitasnya dan di masa silam pernah memproduksi beberapa badai meteor (mendekati 1.000 meteor per jam).

Puncak dari fenomena hujan meteor Draconoid ini bisa disaksikan sepanjang malam sejak pukul 20.00 hingga terbitnya fajar, pada 8 Oktober 2021.

4. Konjungsi Bulan – Venus: 9 Oktober 2021

Baca Juga:  Lowongan Kerja PT Freeport Indonesia, Posisi Business Process, Smelting & Refinery - HSE Instructor

Konjungsi Bulan dan Venus adalah peristiwa seakan berkumpulnya Bulan dan planet Venus dalam satu lokasi yang sama jika dilihat dari Bumi. Keduanya akan nampak dalam satu garis lurus.

Fenomena langit Oktober ini bisa diabadikan dengan kamera, lebih baik bila dikombinasikan dengan teknik astrofotografi. Konjungsi terjadi di kala senja setelah terbenamnya Matahari, pada 9 Oktober 2021.

5. Konjungsi Inferior Merkurius: 9-10 Oktober 2021

Konjungsi Inferior adalah konfigurasi ketika Bumi, Merkurius dan Matahari berada pada satu garis lurus.

Konjungsi inferior sama seperti fase Bulan baru pada Bulan, sehingga Merkurius tidak tampak baik ketika senja maupun fajar. Konjungsi inferior Merkurius menandai pergantian ketampakan Merkurius dari senja ke fajar.

Konjungsi inferior kali ini terjadi pada tanggal 9 Oktober 2021 pukul 23.11 WIB atau 10 Oktober 2021 pukul 00.11 Wita, 01.11 WIT dengan sudut pisah 1,9 derajat.

6. Merkurius ketika fajar: 17 Oktober 2021


Powered By NusaCloudHost