Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ngeri! Badai Matahari Ekstrem Bisa Picu Kiamat Internet

Avatar photo
Gambar Badai Matahari.
Gambar Badai Matahari.

Kupangberita.com – Matahari selalu menghujani Bumi dengan partikel magnet yang sering dikenal sebagai angin matahari.

Semburan angin ini dapat dihalau oleh medan magnet bumi sehingga tidak menyebabkan kerusakan di permukaan bumi.

Tapi tiap satu abad sekali, angin matahari ini berubah menjadi badai matahari yang lebih ekstrem.

Menurut penelitian yang dipaparkan di SIGCOMM 2021, ada kemungkinan badai matahari seperti ini bisa mengganggu koneksi internet di bumi.

Asisten profesor di University of California, Sangeetha Abdu Jyothi mengatakan, badai matahari yang ekstrem dapat mengakibatkan ‘kiamat internet’  membuat sebagian besar populasi sulit terhubung ke internet.

Baca Juga:  Lowongan Kerja PT Freeport Indonesia, Posisi Business Process, Smelting & Refinery - HSE Instructor

“Apa yang benar-benar membuat saya berpikir tentang ini adalah dengan pandemi kita melihat betapa tidak siapnya dunia,” kata Abdu Jyothi kepada Wired, seperti dikutip dari LiveScience, Rabu (8/9/2021).

“Tidak ada protokol untuk menanganinya secara efektif, dan hal yang sama dengan ketahanan internet. Infrastruktur kami tidak siap untuk fenomena matahari berskala besar,” imbuhnya.

Persiapan menghadapi badai matahari ekstrem masih minim karena fenomena ini sangat jarang terjadi.

Para ilmuan memperkirakan kemungkinan terjadinya cuaca luar angkasa yang berdampak langsung ke Bumi antara 1,6% hingga 12% per dekade.

Dalam seabad terakhir, hanya ada dua badai matahari ekstrem yang pernah tercatat  pada tahun 1859 dan 1921.

Baca Juga:  Lowongan Kerja PT Freeport Indonesia, Posisi Business Process, Smelting & Refinery - HSE Instructor

Badai matahari yang terjadi tahun 1859 juga disebut sebagai ‘Carrington Event’ yang menyebabkan kabel telegram terbakar, hingga aurora yang biasanya hanya ada di kutub terlihat di colombia.

Bahkan badai matahari yang terbilang kecil juga memiliki dampak yang cukup signifikan.

Seperti badai matahari pada Maret 1989  membuat Provinsi Quebec di Kanada kehilangan tenaga listrik selama sembilan jam.

Saat ini populasi dunia sangat bergantung pada internet, Abdu Jyothi pun mencoba meneliti dampak dari badai geomagnetik raksasa terhadap infrastruktur internet di bumi.


Powered By NusaCloudHost