Ia menambahkan, kabel internet bawah laut yang menghubungkan negara bahkan benua.
Kabel-kabel ini dilengkapi dengan repeater untuk mendorong sinyal optik yang ditempatkan tiap 50-150 km.
Repeater ini rawan terhadap paparan gelombang geomagnetik, dan kabel internet bawah laut bisa tidak berfungsi jika salah satu repeater ada mati.
Jika ada banyak kabel bawah laut yang tidak berfungsi di satu wilayah, kemungkinan koneksi di satu benua putus dengan benua lain.
Kawasan yang paling terdampak adalah Bumi belahan utara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.
Wilayah ini paling rentang terhadap badai matahari ekstrem dan jika terjadi maka negara-negara itu yang akan kehilangan koneksi internet terlebih dulu.
“Dampak ekonomi dari gangguan internet dalam sehari AS diperkirakan rugi sekitar USD 7 miliar. Bagaimana jika jaringan tidak berfungsi selama berhari-hari atau berbulan-bulan,” kata Abdu Jyothi.
Jika badai matahari ekstrem selanjutnya menghampiri Bumi, Abdu Jyothi mengatakan kita memiliki waktu 13 jam untuk mempersiapkan diri.
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp KupangBerita.Com
+ Gabung
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.